Sabtu, 30 April 2011

Bluetooth Story

Kisah tentang si GIGI BIRU.

Siapa yang tak kenal Bluetooth, si gigi biru ini sangat terkenal di belantar fitur ponsel. Hampir semua ponsel terkini memiliki fitur satu ini. Sejatinya, nama Bluetooth berasal dari nama raja Denmark, Harald Bluetooth. Kemampuan sang raja dalam menyatukan suku-suku yang berperang menginspirasi namanya menjadi sebuah perangkat yang juga mampu menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer, laptop dan perangkat ponnsel.

Sebagai koneksi tanpa kabel atau nirkabel (wireless), Bluetooth beroperasi dalam pita frequensi 2,4 GHz. Secara sederhana, bluetooth adalah suatu teknologi tanpa kabel yang dapat mengkoneksikan dua perangkat yang berbeda. Teknologi ini mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time dengan jangkauan layanan berjarak dari 1, 10 hingga 100 meter.

diawali miunculnya bluetooth versi 1.0 pada bulan juli 1999, versi ini masih memiliki beberapa kelemahan diantaranya pengaturan koneksi yang rumit dan masih diterapkan perintah manual sehingga keamanan penguna tidak terjamin. teknologi Bluetooth makin berkembang dengan kehadiran dengan kehadirannya Bluetooth versi 1.1 dan 1.2. Perbaikan dilakukan dalam mendukun chanel yang tifak terenkripsi. Juga mengakomodasi kecepatan transmisi hingga 1Mbit/detik dan tahan terhadap interferensi frequensi radio.

Bluetooth versi berikutnya 2.0 dirilis pada tahun 2004. perbedaan utama adalah fitur Enhanched Data Red (EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. tingkat kecepatannya diklaim mencapai 3Mbit/detik meskipun pada prakteknya hanya mencapai 2.1 Mbit/detik. Kemudian era Bluetooth 2.1 mem[erkaenalkan SSP (secure simple pairing), yang meningkatkan sisi keamanan penggunaan.

Baru pada tahun 2009, diperkenalkan Bluetooth versi 3.o+HS (High Speed), yang dimana secara teoritis tingkat perpindahan data mencapai 24Mbit/detik. fitur utama adalah AMP, yaitu tambahan jaringan WIFI sebagai data berkecepatan tinggi.

Adapun berbagai kelebiha dari teknologi bluetooth antara lain daya jangkau dapat menembus dinding kotak dan berbagai rintangan lain. tidak memerlukan kabel penghantar untuk dijadikan sebagai perantara Modem. Sementara berbagai kekurangannya antara lain sistem frequensinya menggunakan frequensi sama dengan gelombang LAN standard, pengguna akan kesulitan melakukan transfer apabila banyak koneksi bluetooth dalam satu ruangan serta banyak virus yang beredar melalui jaringan ini.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mksh ats infonya :)
tpi ni artikel yg da d Tabloid PULSA kan?